Mengenal Theophrastus sang "Bapak Botani"
THEOPHRASTUS
BIOGRAFI
Gambar 1. Theophrastus
Sumber. Wikipedia
Theophrastus adalah seorang filsuf di zaman Yunani Kuno yang lahir pada 371 SM dan sekaligus murid dari Aristoteles. Theophrastus lahir di Eresos tepatnya di pulau Lesbos sekitar 371 SM dengan nama asli Tyrtamus, namun kemudian Aristoteles mengubahnya menjadi Theophrastus karena cara bicaranya yang seperti dewa (theos-phrazein). Menurut Diogenes Laertius, pada awal hidupnya Theophrastus adalah seorang murid dari Alcippus yang tidak pernah terdengar di kota asalnya dan kemudian berpindah ke Akademi yang didirikan Plato, di sini ia kemudian bertemu Aristoteles, yang lebih tua lima belas tahun darinya yang akhirnya menjadi guru dan koleganya Alexander de Great. Theophrastus melakukan perjalanan dengan Aristoteles ke Assos di Asia Kecil, kembali ke Lesbos, dan kemudian ke Makedonia, perjalanan ini dilakukan setelah kepergian Plato. Sekitar 335 SM mereka berdua kembali ke Athena, lalu Aristoteles mendirikan sekolah di Lyceum tetapi Theophrastus harus pergi lagi ketika Alexander yang Agung meninggal pada tahun 323 SM. Aristoteles kemudian mewariskan kepada Theophrastus hasil tulisannya, dan menunjuk Theo sebagai penggantinya di akademi selama kurang lebih tiga puluh lima tahun. Theophrastus adalah seorang sarjana, ahli botani, ahli biologi, dan fisikawan yang melahirkan karya-karya luar biasa dibidang biologi. Buku-buku yang pernah ditulis dan masih dijadikan rujukan hingga saat ini antara lain adalah, "Enquiry into Plants" dan "On the Causes of Plants" yang berisi tatacara sistemisasi pertama yang disusun di dunia botani dan merupakan sumber utama untuk pengetahuan botani selama zaman kuno dan Abad Pertengahan. Karena hasil karya-karya inilah, kemudian banyak orang menyebut Theophrastus sebagai "bapak botani".
KARYA THEOPHRASTUS PADA BIDANG BIOLOGI
Gambar 2. Theophrastus (tengah).
Sumber. Wikipedia.com
Tidak hanya mendokumentasikan jenis-jenis tumbuhan yang umum digunakan pada saat itu, buku-buku karya Theophrastus juga menjelaskan upaya-upaya untuk membudidayakan tumbuhan liar. Theophrastus lalu mengembangkan kosa katanya sendiri untuk menggambarkan proses tanaman dan usaha tanaman hortikultura dalam pertanian. Theophrastus merasa bahwa masih banyak spesies tanaman yang belum teridentifikasi dan tidak dikenal di alam yang sangat perlu untuk didokumentasikan. Dengan bantuan dari para murid dan kolega kerjanya, beliau kemudian meminta agar mereka mengumpulkan berbagai macam spesimen dan melakukan eksperimen saat mereka bekerja, sehingga hal ini sangat membantu Theophrastus menentukan determinasi tanaman mana yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Buku "The Inquiry into Plants" yang asli terdiri atas sepuluh buku, namun hanya sembilan di antaranya yang dapat ditemukan dan bertahan. Buku ini mengatur sistem penggolongan tumbuhan, dimana tanaman akan diklasifikasikan menurut cara tumbuhnya, menurut lokalitasnya, menurut ukurannya, dan menurut hasil atau kegunaannya, seperti dapat diolah menjadi makanan, jus, obat, dll. Buku pertama membahas tentang bagian-bagian dari struktur tumbuhan. Selain membedakan tumbuhan dari strukturnya, Theophrastus juga sudah mengenalkan daur hidup tumbuhan, seperti semusim (annual), dua musim (biannual) atau tahunan (perennial). Beliau juga telah memberikan deskripsi untuk membedakan bunga majemuk tidak terbatas (indeterminate) dan terbatas (determinate), serta perbedaan posisi ovarium. Buku kedua berisi korelasi reproduksi tanaman dan waktu serta cara memanen tanaman. Buku ketiga, keempat, dan kelima membahas tentang pohon, jenis-jenis pohon, lokasi dimana saja pohon dapat tumbuh dan penerapannya secara praktis. Buku yang keenam berhubungan dengan tanaman semak dan tumbuhan berduri. Buku ketujuh berhubungan dengan tumbuhan obat. Buku ke kedelapan berisi tentang tumbuhan yang menghasilkan biji yang bisa dimakan. Sedangkan buku terakhir buku ke sembilan berisi tentang tanaman yang bermanfaat, seperti tanaman yang dapat diolah menjadi jus, getah, resin yang bermanfaat, dll.
Karya kedua Theo "On the Causes of Plants" awalnya berisi 8 buku namun hanya 6 diantaranya yang masih dapat diselamatkan. Tidak sama seperti buku sebelumnya pada buku ini lebih menyangkut ke bagaimana pertumbuhan tanaman berlangsung, bagaimana banyak faktor dapat mempengaruhi kesuburan mereka, waktu yang tepat untuk tanaman harus ditanam dan dipanen, cara menyiapkan tanah, mengolahnya, dan penggunaan alat-alat tertentu dalam mengidentifikasi bau, rasa, dan khasiat berbagai jenis tanaman. Karya ini lebih fokus terhadap penggunaan ekonomis tumbuhan daripada penggunaannya sebagai obat. Meskipun karya-karya ini mengandung banyak pernyataan yang absurd dan aneh, secara keseluruhan mereka memiliki banyak pengamatan penting tentang fungsi dan sifat tumbuhan. Theophrastus juga mendeteksi proses perkecambahan dan menyadari pentingnya iklim dan tanah bagi tanaman. Banyak informasi tentang tumbuhan Yunani berasal dari pengamatannya, hal ini tentu karena beliau memang dikenal telah melakukan banyak perjalanan ke seluruh Yunani, dan memiliki kebun raya sendiri. Tetapi karya-karyanya juga berisi daftar tanaman yang tumbuh di daerah Asia, bagaimana ia mendapatkan data-data tadi?. Theophrastus mendapat laporan mengenai tumbuhan-tumbuhan dari Asia yang dibawa kembali oleh para pengikut Alexander yang Agung. Dari laporan ini, Theophrastus banyak memperoleh informasi mengenai tanaman tropis seperti tanaman kapas, beringin, lada, kayu manis, mur, dan kemenyan.
Sumber :
Comments
Post a Comment